Tahun Baru Hijriah : Waspadai 19 Perkara!

Tahun baru Hijriah, 1 Muharam adalah tahun baru Islam yang mengandung banyak makna bagi kita. Menyambut tahun baru Hijriah ini, mari kita lihat kembali sejarah tentang hijrah rasul dan pahami arti hijrah agar hidup kita menjadi lebih baik. Memasuki tahun baru Hijriah ini semoga kita benar-benar dapat berhijrah mina dzulumati ila nur, dari kegelapan menuju cahaya. Atau dari keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik Inilah arti hijrah yang perlu kita targetkan dalam semangat tahun baru Hijriah.

Untuk itulah, ada 19 pertanyaan penting yang perlu kita waspadai! Jika jawaban kita “belum” maka, itu harus menjadi pemicu hijrah di tahun baru Hijriah ini.

1. Sudahkah memahami makna syahadat tauhid?
Syahadat adalah rukun Islam pertama. Syahadat tidak cukup diucapkan, tapi harus dipahami maknanya. Jika anda belum memahaminya, anda betul-betul perlu mengkajinya.

2. Sudahkah mengaplikasikan makna syahadat tauhid dalam kehidupan?
Selain dipahami, tentu juga harus diamalkan. Syarat untuk dapat mengamalkan syahadat tauhid, tentu harus mengetahui maknanya terlebih dahulu. Baca artikel tentang makna syahadat tauhid di blog ini!

3. Sudahkah memahami makna syahadat rasul?
Jika belum, baca artikel tentang makna syahadat rasul di blog ini!

4. Sudahkah mengaplikasikan makna syahadat rasul dalam kehidupan?
Ini tentang upaya mencontoh perilaku Rasul dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Sudahkah belajar hadits-hadits tentang cara shalat Nabi dari awal hingga akhir?
Rasul bersabda “Shalatlah seperti engkau melihat aku shalat” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad). Perintah rasul ini artinya, agar kita melihat (mempelajari) hadits-hadits Nabi tentang shalat mulai dari awal hingga akhir. Mulai dari hadits tentang cara berdiri, hadits tentang cara mengangkat tangan, arah telapak tangan, kondisi jari-jari tangan, ketinggian, hadits cara sedekap, hadits tentang posisi kaki. Hadits tentang ruku, sujud, duduk antara… dst sampai hadits tentang salam. Jika kita tidak pernah belajar shalat Nabi (mempelajari hadits-hadtis shalat), maka besar kemungkinan shalat yang kita lakukan selama ini masih belum pas seperti yang Nabi contohkan.

6. Sudahkah bergaul, bicara, makan, minum, tidur, dll seperti cara Nabi?
Tidak hanya cara shalat. Tapi kita juga harus melaksanakan aktifitas lainnya seperti cara nabi. Contoh, apakah kita sudah selalu minum dengan tangan kanan dan duduk? Coba perhatikan berapa banyak orang yang mengaku mukmin, tapi masih minum dengan tangan kiri. Coba selama beberapa hari ini anda amati perilaku orang yang makan-minum, termasuk mengamati diri sendiri! Hitung berapa orang yang makan/minum dengan tangan kiri atau dengan tangan kanan tapi sambil berdiri? Silakan hasil pengamatan anda ditulis di kolom komentar blog ini.

7. Sudahkah shalat berjamaah di masjid 5x/hari, 35x/minggu?
Silakan anda baca beberapa artikel Islami tentang shalat berjamaah di blog ini.

8. Sudahkah meningkatkan ukhuwah islamiyah?
Ukhuwah Islamiyah, silaturahim adalah salah satu dampak positf shalat berjamaah.

9. Sudahkah berjuang untuk menikmati shalat khusyu?
Sudahkah anda mengerti makna setiap gerakan shalat dan makna setiap bacaan shalat? Menurut anda, shalat yang lebih dapat dinikmati apakah:
A. Shalat yang dilakukan tanpa mengetahui makna gerak dan bacaannya? atau
B. Shalat yang dilakukan dengan mengetahui makna gerak dan bacaannya?
Jika  jawaban anda adalah B, pertanyaan nomor 9 ini perlu benar-benar anda perhatikan. Semoga tahun baru Hijriah ini akan membawa semangat baru untuk belajar menuju cahayaNya.

10. Sudahkah memahami dan menikmati setiap ibadah yang kita tunaikan?
Setiap ibadah, hendaknya kita ketahui tata cara dan hikmahnya.

11. Sudahkah membayar zakat dengan benar?
12. Sudahkan membantu orang lain?
Membantu orang lain adalah makna zakat yang perlu kita pahami.

13. Sudahkah melakukan puasa Ramadhan dengan baik?
14. Sudahkah bisa mengendalikan hawa nafsu, amarah dsb?
Mengendalikan nafsu dan menahan amarah adalah salah satu hikmah puasa.

15. Sudahkah punya rasa peduli terhadap orang yang kelaparan?
Rasa peduli terhadap sesama juga hikmah puasa Ramadhan.

16. Sudahkah melaksanakan ibadah haji?
Ibadah haji adalah kewajiban (kebutuhan pokok), punya mobil adalah mubah, bukan kewajiban (kebutuhan tersier). Jika anda punya mobil tapi belum berhaji, maka waspadalah dengan ketentuan ini: “Barangsiapa yang memiliki bekal dan kendaraan untuk membawanya ke Baitullah tetapi belum juga pergi haji, maka tidak berat atas orang itu bahwa matinya dia (dihukumi) sebagai orang Yahudi atau orang Nasrani.  Demikian itu sesungguhnya Allah berfirman di dalam kitab-Nya (Al-quran) “Dan Allah telah mewajibkan kepada manusia yang mampu di jalannya untuk pergi haji di Baitullah.” ( HR Tirmidzi).

17. Sudahkan berjuang di jalan Allah?
Sudahkah berdakwah, membangun sarana ummat dll?

18. Sudahkah kita membuang sifat-sifat setan dalam diri kita?

19. Sudahkah kita memperbaiki dan meningkatkan amal untuk menghadapi mahsyar?

Inilah 19 bahan renungan untuk berhijrah di tahun baru hijriah ini. Baca juga artikel menarik lainnya tentang tahun baru Hijriah yang berjudul “Cara Cerdas Mempertahankan Semangat Hijrah”. Selamat tahun baru Hijriah dan selamat berhijrah.

 

Leave a comment